Sejarah Kota Tulungagung

Tulungagung adalah salah satu kabupaten di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat administrasi kecamatan Tulungagung terletak di Kabupaten Tulungagung. Tulungagung terkenal sebagai salah satu dari sedikit daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia, dan terletak 154 km barat daya Surabaya, ibu kota provinsi jawa timur. 

Marmer Tulungagung
Tulungagung dikenal sebagai salah satu produsen marmer terbesar di Indonesia, yang naik di bagian selatan Tulungagung. Tulungagung juga termasuk salah satu sentra industri marmer di Indonesia, dan terkonsentrasi di Tulungagung selatan, terutama di Sub Campurdarat, di mana ada banyak pengrajin marmer, sayangnya saat ini marmer kualitas terbaik sudah habis. Marot aset dari Tulungagung telah merambah pasar internasional. Di daerah yang sama, ada juga industri marmer marmer yang memiliki kualitas serupa. Selain industri marmer, di Tulungagung juga tumbuh dan berkembang berbagai industri kecil dan menengah, antara lain alat produksi atau perabot rumah tangga, batik dan kembang gula termasuk sulaman. Beberapa batik ternama di Tulungagung Tulungagung Batik (sangat minim), Batik Satriomanah, dan sebagainya. Di industri Sub Ngunut peralatan Angkatan Darat seperti ransel, ikat pinggang, seragam, tenda dan makanan ringan seperti kacang tanah. Di Sub Ngunut ada juga industri batu bata dan genteng berkualitas. Di desa sembung juga dikenal sebagai rambak kerupuk pusat industri. Sementara di pegunungan utara, Distrik Musim Semi berisi susu susu dan teh perusahaan susu. Industri perikanan, dan gula merah juga Tulungagung juga tak kalah, sudah dikenal secara nasional. satu Pabrik Gula Modjopanggung di Kecamatan.
Wisata Budaya

Tulungagung memiliki beberapa keunikan tersendiri yang bisa dijadikan magnet untuk mengangkat pariwisata Tulungagung, diantaranya: Wayang Purwo / Ringgit Purwo, J aranan Sentherew, Reog Kendangtiban, Jedor, Kentrung, Manten Cat, Langen Beksantayub Tulungagung, Turonggo Safitri Putro, Ponorogo Cahaya Budaya reog

0 Response to "Sejarah Kota Tulungagung"

Post a Comment