Sejarah Kota Cirebon, pola mode
batik Cirebon tidak lepas dari kolaborasi agama, kesenian, budaya yang dibawa
oleh berbagai suku bangsa dan bangsa di masa lalu. Sebelum abad ke-20, Cirebon,
yang memiliki pelabuhan laut, menjadi kota yang memperdagangkan berbagai produk
yang berasal dari berbagai pulau, dikunjungi oleh banyak pedagang dari etnis
termasuk pengusaha asal China dan Timur Tengah.
Pertemuan etnis dan budaya ini,
yang disebabkan oleh perdagangan, telah memberi pengaruh pada motif seni dan
budaya Cirebon. Pengaruh budaya ini dapat dilihat dari gerobak kebesaran yang
terletak di kedua istana di Cirebon, yaitu gerobak "Singa Barong" di
Istana Kesepuhan dan Keranjang "Peksi Naga Liman" di Istana Kanoman.
Bentuk hewan imajinasi seperti "Singa Barong" dan "Peksi Naga
Liman" tercermin dalam mode pola Batik Trusmi.
Pola mode Istana Batik terbagi
menjadi 2 jenis. Pertama, tipe yang biasa digunakan oleh "punggawa"
atau "abdi dalam" (internal palace servant). Batik untuk
"punggawa" memiliki mode pola yang besar dan kuat. Warna batik
Cirebon asli biasanya terdiri dari sogan, hitam, biru tua, dan kuning. Budaya
dan agama berpengaruh terhadap pola mode Batik Cirebon juga dilambangkan pada
pelat batik dan "selampad" pelat batik. Mode pola pada batik tersebut
terinspirasi oleh setting piring porselen China yang digunakan untuk hiasan
dinding di Istana Astana Gunung Jati. Ada mode pola "China style"
yang mengakumulasi selera pedagang keturunan China. Batik dari pedagang
keturunan cina umumnya memiliki warna merah, biru, hijau dan putih dan menjadi
ciri khas daerah pesisir batik.
Modus pola juga diadopsi dari
simbol yang terkait dengan mitos sejarah seperti pola Earth Centrum yang
menunjukkan lubang di atas Gunung Jati dimana ulama Islam mengadakan pertemuan
dan diskusi. Pola "Ayam Alas Gunung" melambangkan ajaran Islam dan
menyebar dari Gunung Jati. Batik "Taman Arum Sunyaragi" melambangkan
taman wangi yang indah dimana Kings bermeditasi untuk menutup diri terhadap
Tuhan. Salah satu budaya dan agama, pengaruh dapat dirasakan secara signifikan
melalui mistik seperti batik "Kapal Keruk". Batik ini, sesuai
kepercayaan mistis, sangat berguna untuk digunakan saat mencari ilmu. Di sisi
lain, batik "Kapal Kandas" berguna untuk digunakan oleh orang dewasa
dan dewasa yang tangguh dalam menghadapi kesulitan dalam hidup dan dalam
mencapai tujuan mereka.
0 Response to "Sejarah Kota Cirebon"
Post a Comment