Bersama tiga kabupaten lainnya,
Pamekasan adalah kabupaten di Jawa Timur yang menetap di Pulau Madura dan
Sampang, Bangkalan dan Sumenep. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di
utara, Selat Madura di selatan, Sampang di barat dan Sumenep di timur.
Pamekasan adalah salah satu
kabupaten kaya dalam hal budaya yang diwariskan melalui waktu. Upacara
tradisional yang paling populer adalah upacara Petik Laut dan Karapan Sapi.
Melihat lokasi yang menetap di nusantara, Pamekasan memiliki beberapa tujuan
dalam hal pantai dan kawasan lainnya yang layak untuk dieksplorasi.
Karapan Sapi
Madura Bull Race atau yang
populer dengan Karapan Sapi adalah acara masyarakat Madura yang khas yang
diadakan setiap tahun pada bulan Agustus atau September, dan akan bertanding
lagi di event terakhir pada akhir September atau Oktober. Di Madura Bull Race,
ada joki dan 2 sapi dipaksa berlari secepat mungkin ke garis finis. Sang joki
berdiri di atas kereta kayu dan mengendalikan gerak lari banteng. Panjang jalur
perlintasan sekitar landasan pacu kira-kira 100 meter dan berlangsung dalam
waktu 10 detik sampai 1 menit.
Flame Abadi
Obyek wisata ini terletak di Desa
Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, sekitar 4 km dari kota Pamekasan. Sangat
indah terutama pada malam hari. Tempat ini memiliki mata air belerang yang
besar dan memiliki banyak sumber api alami yang sering bermanfaat bagi acara
olahraga nasional. Merupakan daerah perbukitan dengan pemandangan yang indah
dan dikelilingi oleh daerah penghasil buah yang subur. Obyek wisata ini pernah
digunakan untuk memadamkan api PON yang digelar pada 10 November stadion
Surabaya. Sisi barat tempat ini adalah kolam air panas, sekitar 100 m dengan
berjalan kaki. Bagian barat tempat ini ada makam Ki Muko. Dikatakan bahwa tongkatnya
bisa membuat api indah dengan menempel di tanah.
Batik Madura
Batik tulis adalah salah satu
kerajinan tangan orang Madura, khususnya di Pamekasan, kerajinan ini selalu
membuat kemajuan yang baik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2000, unit usaha batik
mencapai 931 unit dan didukung oleh 1.771 tenaga kerja dan nilai investasinya
sebesar Rp. 66.547.000. Di sentra batik pengrajin bisa memproduksi batik dengan
berbagai macam, mulai dari bed cover, kain panjang, sarung, baju, kaos, dll.
Seperti halnya bahan kain polos yang tidak dikelantang berbeda sesuai dengan
permintaan dan kebutuhan masyarakat dari bahan kelas satu. , polisma,
primissima sampai sutra. Batik tulis orang Madura memiliki keunggulan karena
memiliki karakter khas yang unik.
Arek Lanchor
Monumen Arek Lanchor adalah
simbol benteng Pamekasan saat perang melawan koloni Belanda pada zaman purba.
Monumen ini terletak di jantung kota Pamekasan, di tengah sebuah masjid dan
sebuah gereja. Di sekitar monumen, kita bisa duduk dan bersantai di taman yang
menempel di monumen tersebut.
Vihara Avalokitesvara
Vihara Avalokitesvara adalah
salah satu situs warisan peradaban manusia masa lalu yang sangat menarik dan
bermakna. Candi ini adalah tempat pemujaan bagi pengikut Tri Darma (Konghuchu,
Tao, Budha) di Kwan Im Kiong yang terletak di desa Pantai Talang Siring atau
dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, sekitar 17 km sebelah timur kota
Pamekasan Madura.
0 Response to "Sejarah Kota Pamekasan"
Post a Comment