Kediri adalah sebuah kerajaan
Hindu yang berbasis di Jawa Timur dari tahun 1045 sampai 1221. Pada tahun 1045
Airlangga membagi Kahuripan menjadi dua kerajaan, Janggala (berdasarkan Malang
kontemporer) dan Kediri, melepaskan diri dari keinginan anak-anaknya untuk
menjalani kehidupan seorang pertapa. Dia meninggal empat tahun kemudian. Pada
tahun 1068, Virarajendra, raja Chola di Coromandel, menaklukkan Kedah dari
Sriwijaya. Cholas melanjutkan serangkaian penggerebekan dan penaklukan di seluruh
wilayah Indonesia dan Malaysia selama 20 tahun ke depan. Meskipun invasi Chola
pada akhirnya tidak berhasil, namun dengan serius melemahkan hegemoni
Srivijayan dan memungkinkan terbentuknya kerajaan regional, seperti Kediri,
pada pertanian dan bukan perdagangan.
Kediri mengumpulkan rempah-rempah
dari anak sungai di Kalimantan bagian selatan dan Kepulauan Maluku, yang
dikenal di Barat sebagai Kepulauan Rempah-Rempah atau Maluku. Pedagang India
dan Asia Tenggara antara lain kemudian membawa rempah-rempah ke pasar
Mediterania dan China melalui Rute Rempah-Rempah yang menghubungkan rantai
pelabuhan dari Samudera Hindia ke Cina selatan. Pada 1117 Kamesvara menjadi
raja Kediri dan memerintah sampai 1130. Ia menikahi seorang putri Janggala dan
menyatukan kembali dua kerajaan yang didirikan oleh Airlangga.
Pada tahun 1135 Joyoboyo naik
takhta Kediri dan memerintah sampai 1157. Masa pemerintahan Joyoboyo adalah
masa keemasan sastra Jawa Kuno. 'Prelambang Joyoboyo', sebuah buku nubuat yang
berasal dari Joyoboyo, meramalkan bahwa Indonesia akan dikuasai oleh ras kulit
putih untuk waktu yang lama, kemudian wajah kuning untuk waktu yang singkat,
dan kemudian menjadi mandiri. Nubuat Joyoboyo juga menyebutkan Ratu Adil,
Pangeran Murni, sosok yang berulang dalam cerita rakyat Jawa. Banyak karya
sastra lainnya diproduksi, termasuk Bharatajuddha Kakawin, versi Jawa dari
Mahabarata oleh Mpu Sedah dan saudaranya Mpu Panuluh. Karya ini terbit tahun
1157. Selama masa pemerintahan, Ternate adalah negara bawahan Kediri.
Kediri jatuh pada 1221 saat Ken
Arok, penguasa Tumapel, mengalahkan pasukan Kediri pada Pertempuran Genter dan
mendirikan kerajaan baru Singhasari.
0 Response to "Sejarah Kota Kediri"
Post a Comment